MOTIVASI BERAGAMA
Disusun Guna
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliyah
Psikologi
Agama
Dosen
Pengampu: Agus Salim., M.pd
Disusun Oleh:
Ana Fuadah (213016)
Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
UNIVERSITAS
ISLAM NAHDLATUL ULAMA’
(UNISNU)
JEPARA
TAHUN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang kita nanti-nantikan syafa’atnya besok di
hari kiamat.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikiologi Agama yang diampu oleh Bapak Agus Salim., M. Pd
Terima kasih kami sampaikan kepada kedua orang
tua kami,
teman-teman semua dan pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan dan
pengerjaan makalah ini, sehingga makalah ini bisa terselesaikan.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfa’at bagi
kami dan bagi semua pembaca pada
umumnya. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan yang mungkin kami sengaja dan tidak sengaja, untuk itu kami mohon
maaf bila tejadi kekeliruan dalam penulisan makalah ini.
Jepara, 5 April 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR
ISI ........................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................
1
1.
Latar Belakang
Masalah......................................................................... 1
2.
Rumusan Masalah.................................................................................. 1
3.
Tujuan.................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................ 2
1. Pengertian
Motivasi .............................................................................. 2
2. Peran
Motivasi....................................................................................... 3
3. Jenis-jenis
Motivasi Beragama............................................................... 4
a. Motivasi Beragama Dalam Psikologi............................................... 4
b.
Motivasi Beragama Dalam
Islam..................................................... 5
BAB III PENUTUP................................................................................................ 8
1. Kesimpulan............................................................................................ 8
2.
S aran ................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sesuai dengan fitrahnya bahwa manusia
mempunyai kecenderungan mengabdi kepada Sang Pencipta. Dengan kecenderungannya
tersebut dia akan mencari jalan untuk dapat menunjukkan pengabdiannya tersebut
melalui beragama. Karena satu-satunya cara agar penghambaannya sampai kepada
sang Pencipta adalah melalui beragama. Manusia mengenal agama sejak ia mulai
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya yakni lingkungan keluarga, dimana
kedua orang tuanya yang mengajarkan tentang keagamaan. Sejalan dengan
perkembangan jiwa, ia mulai merasakan dorongan-dorongan lain yang berkaitan
tentang proses keberagamaannya. Artinya dorongan tersebut tidak lagi hanya
sekedar karena orang tua tetapi karena hal-hal di luar itu. Proses perubahan dorongan
dari faktor keluarga ke faktor lainnya antara seseorang yang satu dengan yang
lainnya berbeda. Ada yang prosesnya secara bergejolak, ada pula yang perubahan
itu berjalan tanpa disadari. Dorongan untuk memeluk satu agama inilah yang
disebut dengan motivasi beragama.
Motivasi beragama seseorang dipengaruhi
oleh berbagai faktor intern dalam diri manusia itu sendiri dan faktor ekstern
di luar diri manusia.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian motivasi?
2.
Apa saja peran motivasi itu?
3.
Apa saja jenis-jenis motivasi beragama itu?
C.
TUJUAN PENULISAN
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi
agama dan menjawab rumusan masalah diatas. Kita bisa mengetahui tentang apa itu
motivasi agama, peran dan jenis-jenis motivasi beragama.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Motivasi
Motivasi merupakan istilah yang lebih umum digunakan untuk
menggantikan terma “motif-motif” yang dalam bahasa inggris disebut dengan motive
yang berasaal dari kata motion yang berarti gerakan atau sesuatu yang
bergerak. Karena itu terma motif erat hubungannya dengan gerak, yaitu gerakan
yang dilakukan manusia atau disebut dengan perbuatan atau tingakah laku. Motif
dalam psikologi berarti rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga bagi
terjadinya tingkah laku.
Dalam kaitanya dengan
tingkah laku keagamaan, motivasi sangat penting untuk dibicarakan dalam rangka
mengetahui apa sebenarnya latar belakang suatu tingkah laku keagamaan yang
dikerjakan seseorang. Disini peranan motivasi sangat besar dalam membimbing dan
mengarahkan seseorang terhadap tingkah laku keagamaan. Namun demikian ada
motivasi tertentu yang sebenarnya timbul dalam diri manusia karena terbukanya
hati manusia terhadap Allah, sehingga orang tersebut menjadi orang yang beriman
dan kemudian dengan iman itulah ia lahirkan tingkah laku keagamaan.
Kajian psikologi telah menunjukkan bahwa timbulnya kesadaran
baragama disebabkan adanya berbagai faktor, baik dari dalam diri seseorang
maupun dari luar. Faktor dari dalam diri seseorang misalnya motif, kesediaan
dan harapan sedangkan faktor luar berasal dari suatu obyek luar yang
mempengaruhi. Kemudian dalam mekanismenya, kesadaran beragama akan menimbulkan
pengalaman beragama dan demikian seterusnya terkait secara timbal balik.
Kesadaran dan pengalaman beragama ini sangat erat kaitannya dengan tingkah laku
keagamaan.
Stagner berpendapat bahwa sebagian ahli psikologi membagi motivasi
manusia kepada tiga bagian, yaitu:
a.
Motivasi biologis, yaitu motivasi dalam bentuk
primer atau dasar yang menggerakkan kekuatan seseorang yang timbul sebagai
akibat dari kebutuhan organik tertentu, seperti lapar, dahaga, kekurangan
udara, letih dan menjauhi rasa sakit. Keperluan-keperluan ini mencerminkan
suasana yang mendorong seseorang untuk mengerjakan suatu tingkah laku.
b.
Motivasi emosi, seperti rasa takut, marah,
gembira, cinta, benci, jijik dan sebagainya. Emosi-emosi seperti ini
menunjukkan adanya keadaan-keadaan yang mendorong seseorang untuk bertingkah
laku tertentu.
c.
Motivasi nilai dan minat, nilai dan minat
seseorangitu bekerja sebagai motivasi yang mendorong seseorang bertingkah laku
sesuai dengan nilai dan minat yang dimilikinya.
2.
Peran motivasi
Motivasi memiliki beberapa peran dalam
kehidupan manusia, diantaranya adalah:
·
Motivasi berfungsi sebagai pendorong manusia
dalam berbuat sesuatu.
·
Motivasi berfungsi untuk menentukan arah dan
tujuan.
·
Motivasi berfungsi sebagai penyeleksi atas
perbuatan yang akan dilakukan oleh manusia baik atau buruk.
·
Motivasi berfungsi sebagai penguji sikap
manusian dalam beramal benar atau salah.
Jadi, motivasi itu berfungsi sebagai pendorong, penentu, penyeleksi
dan penguji sikap manusia dalam kehidupannya. Dari semua fungssi atau peranan
motivasi diatas, fungsi pendoronglah yang paling domonan diantara fungsi-fungsi
yang lain.
Faktor-faktor pendorong yang melahirkan tingkah laku keagamaan
bermacam-macam. Menurut Abdul Aziz Ahyady, penyebab tingkah laku keagamaan
manusia itu merupakan campuran antara berbagai faktor, baik faktor lingkungan,
biologis, psikologis rohaniah, unsur fungsional, unsur asli dan fitrah atau
karunia Tuhan. Karena itu studi yang
membahas masalah empiris, non empiris dan rohaniah adalah agama. Agama
berwenang mencari hakikat yang terdalam mengenai fitrah, takdir, kematian,
hidayah, taufik, keimanan, malaikat, setan, roh, dosa,jiwa, kehadiran Tuhan dan
realitas non empiris maupun rohaniah.
3. Jenis
motivasi beragama
a.
Motivasi beragama dalam psikologi
Ada
empat motivasi beragama yang menyebabkan orang beragama, yaitu:
v
Agama sebagai sarana untuk mengatasi frustasi
Manusia mempunyai kebutuhan dalam kehidupan
ini, mulai dari kebutuhan fisik sampai pada kebutuhan psikis. Apabila kebutuhan
itu tidak terpenuhi maka terjadilah ketidakseimbangan, yakni antara kebutuhan
dengan pemenuhan, maka hal ini akan menimbulkan kekecewaan yang tidak
menyenangkan, kondisi atau keadaan inilah yang disebut frustasi. Pengamatan
psikologi menunjukkan bahwa keadaan frustasi itu dapat menimbulkan tingakah
laku keagamaan. Orang yang mengalami frustasi tidak jarang mengatasi frustasinya
dengan bertingkaah laku religious atau keagamaan.
v
Agama sebagai sarana untuk menjaga kesusilaan
Elizabrth K. Nottinghamn mengatakan bahwa agama
memiliki kontribusi terhadap proses sosialisasi dan masing-masing anggota
masyarakat. Manusia membutuhkan suatu institusi yang menjaga dan menjamin
berlangsungnya ketertiban dalam hidup moral dan sosial, dan agama sangat
berfungsi sebagai institusi semacam itu.
Motivasi agama yang mereka lahirkan lewat tingkah laku keagamaan
tersebut tidak lain merupakankeberadaan agama sebagai sarana untuk menjaga
kesusilaan dan tata tertib masyarakat.
v
Agama sebagai sarana untuk memuaskan intelek
yang ingin tahu
Agama memang mampu memberikan jawaban atas
kesukaran intelektual-kognitif, sejauh kesukaran itu diresapi oleh keinginan
eksistensial dan psikologi, yaitu oleh keinginan dan kebutuhan manusia akan
orientasi dalam kehidupan agar dapat menempatkan diri secara berarti dan
bermakna ditengah-tengah alam semesta ini.
v
Agama sebagai sarana untuk mengatasi ketakutan
Ketakutan yang dimaksud adalah ketakutan yang
tidak ada obyeknya. Ketakutan tanpa obyek itu membingungkan manusia dari pada
ketakutan yang mempunyai obyek. Kalau ada obyek, maka rasa takut diatasi dengan
memberantas atau memerangi obyek yang menakutkan itu, tapi kalau tidak ada
obyeknya, bagaimana seseorang harus memerangi atau mengatasi ketakutan itu.
b.
Motivasi beragama dalam islam
Didalam
agama islam ada dua jenis motivasi beragama, yaitu motivasi
beragama
yang rendah dan motivasi beragama yang tinggi.
1.
Motivasi beragama yang rendah
Diantara motivasi beragama yang rendah dalam
islam adalah:
-
Motivasi beragama karena didorong oleh perasaan
jah dan riya’. Seperti motivasi orang dalam beragama karena ingin kepada
kemuliaan dan keriyaan dalam kehidupan masyarakat.
-
Motivasi beragama karena ingin mematuhi orang
tua dan menjauhi larangannya.
-
Motivasi beragamakarena demi gengsi atau
prestise, seperti ingin mendapat predikat alim atau taat.
-
Motivasi beragama karena didorong oleh
keinginan untuk mendapatkan sesuatu atau seseorang.
-
Motivasi beragama karena didorong oleh
keinginan untuk melepaskan diri dari kewajiban agama. Dalam hal ini orang
menganggap agama itu sebagai suatu beban, suatu yang wajib dan tidak
menganggapnya suatu kebutuhan yang penting dalam hidup.
2.
Motivasi beragama yang tinggi dalam islam
adalah:
Motivasi beragama karena didorong oleh
keinginan untuk mendapatkan surga dan menyelamatkan diri dari azab kubur.
Didalam islam ketaqwaan merupakan pokok bagi tumbuhnya kesejahteraan dan
kebahagiaan jiwa. Sedangkan kejahatan merupakan pokok bagi timbulnya
kesengsaraan dan ketidakbahagiaan jiwa manusia.
a.
Motivasi beragama karena didorong oleh
keinginan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
c.
Motivasi beragama karena didorong oleh
keinginan untuk mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup.
d.
Motivasi beragama karena didorong ingin hulul
(mengambil tempat untuk menjadi satu dengan Tuhan). Motivasi ini dipelopori
oleh seorang sufi yang bernama Husain Ibnu Manshur al-Hallaj.
e.
Motivasi beragama karena didorong oleh
kecintaan (mahabbah) kepada Allah SWT. Motivasi ini dipelopori seorang sufi
yang bernama Rabi’ah al-Adawiyah.
f.
Motivasi beragama karena ingin mengetahui
rahasia Tuhan dan peraturan Tuhan tentang segala yang ada (ma’rifah). Ma’rifah
merupakan nur ilahi yang dihujamkan
kepada qalbu suci yang dikehendakinya. Seorang yang mencapai ma’rifah mengalami
penyingkapan (kasyaf) dan penyaksian (musyahadah) terhadap ilmu yang hakiki.
Ma’rifah diperoleh melalui penajaman cita rasa setelah melakukan penyucian diri
(tazkiyah al-nafs) dan latihan (riyadhah). Motivasi ini dipelopori oleh seorang
sufi yang bernama Abu Hamid al-Ghozali.
g.
Motivasi beragama karena didorong oleh keinginan
untuk al-ittihad (bersatu dengan Tuhan). Menurut ajaran tasawuf untuk mencapai
al-ittihad ada proses yang harus dilalui. Proses ittihad diawali dengan adanya
al-fana dan al-baqa yaitu menghancurkan atau menghilangkan kesadaran terhadap
dirinya dan yang ada hanya eksistensi Tuhan. Maksud menghilangkan kesadaran
akan dirinya sendiri adalah menghilangkan kebodohan, menghilangkan sesuatu yang
menyalahi peraturan Tuhan, menghilangkan semua akhlak yang tercela,
menghilangkan sifat-sifat kebinatangan dan kemanusiaan dan menghilangkan
eksistensi atau wujud jasmani. Sedangkan maksud menetapkan kesadaran akan wujud
Tuhan adalah menetapkan akan ilmu pengetahuan, menetapkan sesuatu yang sesuai
dengan peraturan Tuhan, mengisi dengan akhlak terpuji, menetapkan sifat-sifat
ketuhanan dan menetapkan eksistensi atau wujud rohani untuk bersatu dengan
Tuhan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motif
dalam psikologi berarti rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga bagi
terjadinya tingkah laku. Dalam kaitanya
dengan tingkah laku keagamaan, motivasi sangat penting untuk dibicarakan
dalam rangka mengetahui apa sebenarnya latar belakang suatu tingkah laku
keagamaan yang dikerjakan seseorang
Adapun peran motivasi adalah sebagai berikut:
·
Motivasi berfungsi sebagai pendorong manusia
dalam berbuat sesuatu.
·
Motivasi berfungsi untuk menentukan arah dan
tujuan.
·
Motivasi berfungsi sebagai penyeleksi atas
perbuatan yang akan dilakukan oleh manusia baik atau buruk.
·
Motivasi berfungsi sebagai penguji sikap
manusian dalam beramal benar atau salah.
Ada dua
jenis dalam motivasi beragama, yaitu motivasi beragama dalam psikologi
dan motivasi beragama dalam islam.
B.
Saran
Dalam
penyusunan makalah ini maupun dalam penyajiannya kami selaku manusia biasa
menyadari adanya beberapa kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
maupun saran bagi kami yang bersifat membantu agar kami tidak melakukan
kesalahan yang sama dalam penyusunan makalah yang selanjutnya dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar